PENYALAHGUNAAN MIRAS DIKALANGAN
REMAJA
Untuk Memenuhi Tugas
Matakuliah Pendididkan Kewarganegaraan
yang Dibina Oleh Bapak Adi
Atmoko
disusun oleh :
Erlin Oktaviani
(110231415570)
Meilinda Cahyaningrum
(110231415526)
Sri Nurhayana
(110231415537)
Zaenal Baroza
(110231415561)
Offering A
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS SASTRA
JURUSAN BAHASA ARAB
Desember 2011
DAFTAR
ISI
Halaman Sampul
Daftar Isi..............................................................................................................................1
BAB I :
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang..................................................................................................3
B. Rumusan
Masalah.............................................................................................3
C.
Tujuan...............................................................................................................4
D. Manfaat..............................................................................................................4
BAB II : TINJAUAN
PUSTAKA
A. Pengertian
Miras.....................................................................................5
B. Proses
Pembuatan Minuman Keras / Minuman Beralkohol....................5
D.Pengertian Remaja
..................................................................................5
E.
Tahap – tahap Perkembangan
Remaja ...................................................6
BAB III :
PEMBAHASAN
A. Kasus
penyalahgunaan miras dikalangan
remaja...........................................7
B. Dampak dari penyalahgunaan miras bagi
remaja..............................11
C. Solusi dari
penyalahgunaan miras....................................................12
BAB IV : PENUTUP
A.
KESIMPULAN................................................................................................14
B.SARAN............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Moderrnisasi telah memberikan pengaruh
dan dampak luar biasa bagi perkembangan di berbagai bidang dan nilai
kehidupan.modernisasi merupakan kemajuan teknologi yang mengakibatkan
perubahabn pada faktor sosial yang memberikan dampak yang cukup kompleks.
Salah satu dampak modernisasi adalah penyalahgunaan
minuman keras pada kalangan remaja. Penyalahgunaan minuman keras saat ini merupakan
permasalahan yang cukup berkembang di dunia remaja dan menunjukkan
kecenderungan yang meningkat dari tahun ketahun,yang akibatnya dirasakan dalam bentuk kenakalan,perkelahian ,munculnya
geng-geng remaja dll. Penggunaan miras dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini
sudah sangat memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan
tetapi kasus-kasus penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Berbagai
alasan yang umumnya dikemukakan remaja yang menyalahgunakan miras atau alkohol
adalah karena faktor keluarga seperti kurangnya perhatian dari orang tua,
contoh perilaku orang tua yang buruk, faktor lingkungan, ketidakberdayaan
terhadap ajakan teman dan pelampiasan terhadap masalah yang dihadapi.
Sungguh tragis bila remaja dianggap sebagai agen
perubahan ,harus mengenal dan menyalahgunakan minuman keras.padahal pada
kenyataannya perilaku penggunaan minuman keras merupakan suatu bentuk
penyimpangan moral.
Dari deskripsi diatas, kami tertarik untuk membahas
masalah penyalahgunaan alkohol atau miras yang terjadi di kalangan remaja.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah:
1.
Bagaimana penyalahgunaan miras
dikalangan remaja?
2.
Bagaimana dampak dari penggunaan
miras dikalangan remaja?
3.
Bagaimana solusi dari penyalahggunaan
miras?
C.
Tujuan
Untuk menjawab rumusan
masalah di atas, tujuan dari penulisan
makalah ini adalah:
1.
Menjelaskan kasus-kasus serta
analisis penyalahgunaan miras di kalangan remaja.
2.
Menjelaskan tentang dampak dari
penggunaan miras dikalangan remaja.
3. Menjelaskan mengenai solusi dari
penyalahgunaan miras.
D. Manfaat
1. Mengetahui tentang
kasus-kasus penyalahgunaan miras.
2. Mengetahui tentang dampak dari
penggunaan miras dikalangan remaja.
3. Mengetahui
bagaimana solusi dari penyalahgunaan miras.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Miras
Alkohol menurut kamus
besar bahasa indonesia zat cair yg tidak berwarna, mudah menguap dan terbakar,
dipakai dalam bidang industri dan pengobatan, merupakan unsur ramuan yg
memabukkan; senyawa karbon;C2H5OH
(KBBI, hal.43 )
Sedangkan minuman
beralkohol atau
miras adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah
bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan
penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi
ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia
tertentu.
B. Proses Pembuatan Minuman Keras / Minuman
Beralkohol
Proses yang hampir sama juga terjadi
pada pembuatan minuman keras. Bahan baku berupa biji-bijian tersebut ditambahkan
sejenis ragi yang secara mikrobiologis adalah sama, yaitu khamir dengan nama
latin Saccharomyces cerevisae. Khamir inilah yang mengubah pati pada
biji-bijian tersebut menjadi gula, serta mengubah sebagian gula menjadi alkohol
dan komponen flavor (cita rasa). Dari proses tersebut kemudian akan dihasilkan
minuman beralkohol dengan cita rasa tertentu sesuai dengan bahan baku yang
digunakan.
Lama proses fermentasi itu akan
mempengaruhi jumlah alkohol yang dihasilkannya. Semakin lama proses fermentasi
semakin tinggi kandungan alkoholnya. Dari perbedaan biji-bijian yang dipakai
dan lamanya fermentasi ini akan menghasilkan jenis minuman keras yang
berbeda-beda pula.
C. Pengertian Remaja
Masa remaja merupakan masa
dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya
dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku dan juga penuh
dengan masalah-masalah (Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja rentan sekali
mengalami masalah psikososial yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul
sebagai akibat terjadinya perubahan sosial.
Masa remaja merupakan
salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan
atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan
biologik, perubahan psikologik, dan perubahan sosial.
Tanda-tanda awal masa
remaja yaitu ditandai oleh suatu masa yang disebut masa pubertas. Masa pubertas
ialah suatu periode dimana kematangan kerangka dan seksual terjadi secara pesat
terutama pada awal masa remaja. (life-span development, santrock.2002)
D. Tahap – tahap Perkembangan Remaja
Dalam
proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada 3 tahap perkembangan remaja:
a.
Remaja awal
Seorang
remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahan-perubahan yang
terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan- dorongan yang menyertai
perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat
tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Dengan dipegang
bahunya saja oleh lawan jenis ia sudah berfantasi erotik. Kepekaan yang
berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap ego
menyebabkan para remaja awal ini sulit dimengerti dan dimengerti orang dewasa.
b.
Remaja madya
Pada
tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman
yang mengakuinya. Ada kecenderungan narsistis yaitu mencintai
diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya, selain itu,
ia berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka
atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau pesimistis,
idealis atau materialis, dan sebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri
dari oedipus complex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa
anak-anak) dengan mempererat hubungan dengan kawan-kawan.
c. Remaja akhir
Tahap ini adalah
masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal
yaitu:
• Minat
yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
• Egonya
mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam pengalaman-
pengalaman baru.
•
Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.
•
Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan
keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
• Tumbuh ”dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private
self) dan masyarakat umum (Sarwono, 2010).
BAB III
PEMBAHASAN
A. kasus-kasus
serta analisis penyalahgunaan miras di kalangan remaja.
Di
bawah ini adalah contoh kasus yang terjadi dikalangan remaja.
TEORI YANG RELEVAN DENGAN KASUS
1. Perkembangan
kognitif
·
Abstrak : Remja berpikir lebih
abstrak dari pada anak-anak.Para pemikir operasional formal misalnya,dapat
memecahkan persamaan-prsamaaan aljabar yang abstak
·
Idealis : Remaja sering berpikir
tentang apa yang mungkin.Mereka berpikir tentang cirri-ciri ideal diri mereka
sendiri,orang lain,dan dunia
·
Logis : Remaja mulai berpikir seperti
ilmuwan ,yang menyusun rencana-rencana untuk memecahkan masalah dan menguji
secara sistematis pemecahan masalah.Piaget menyebut tipe pemikiran logis ini”pemikiran
deduktif hipotesis”
Penalaran deduktif hipotesis(Hypothetical deductive reasoning) ialah
konsep operasional formal Piaget,yang menyatakan bahwa remaja memiliki
kemampuan kognitif untuk mengembangkan hipotesis,atau dugaan terbaik,mengenai
cara memecahkan masalah.
2. Menurut
David elkind,egosestisme(adolescent egocentrism)
remaja dibagi 2:
·
Penonton khayalan (imaginary
audience) :keyakinan remaja bahwa orang lain memperhatikan dirinya sebagaimana
halnya dengan dirinya sendiri.
·
Dongeng pribadi(the personal fable)
:bagian dari egosentrisme remaja yng meliputi perasaan unik seorang remaja
membuat mereka merasa bahwa tidak seorang pun dapat mengerti bagaimana perasaan
mereka sebenarnya.
3. Mabuk-mabukan di pesta bagi kalangan mahasiswa laki-laki
adalah umum dan semakin menjadi hal yang biasa (Johnston,o’ malley,&
bachman,1994)
4. Setiap tahun sekitar 25000 orang terbunuh dan 1,5 juta cedera
oleh para pengendara mobil yang mabuk.Dari 65 persen tindakan kaum laki-laki
agresif terhadap kaum perempuan,pelakunya berada dibawah pengaruh
alcohol.(Goodman,dkk 1986)
ANALISIS
KASUS
Dengan melihat teori yang dikemukakan oleh piaget, remaja yang berusia 11
hingga 15 tahun memasuki tahap operasional formal, dimana pada tahap ini remaja
mulai berfikir lebih abstrak, logis dan idealistis dibanding masa anak-anak.
Ketika individu memasuki masa remaja, mereka mengalami banyak permasalahan.
Misalnya, masalah percintaan, pergaulan dengan teman sebaya, masalah di dalam
keluarga,dll.
Karena remaja mengalami perkembangan, tidak hanya secara fisik atau
biologis saja yang berkembang tetapi masalah sosio-emosional dan kognitif juga
berkembang,maka dalam hal cara berfikir pun remaja mengalami perubahan. Dari
cara berfikir anak-anak yang semula cenderung simbolik berkembang menjadi
abstrak. Misalnya, dulu pada masa anak-anak sering menganggap bahwa tuhan
dianggap "person" yang berada di awan, lalu ketika memasuki masa
remaja, mereka mulai berusaha mencari secara mendalam tentang konsep tuhan dan
eksistensinya.
Demikian pula, ketika mereka menghadapi masalah, pemikiran mereka untuk
menyelesaikan masalah berbeda dengan cara berfikir anak-anak. Setelah mereka
menemukan rencana pemecahan masalah tersebut, maka tindakan selanjutnya adalah
pengambilan keputusan. Pada tahap pengambilan keputusan ini, remaja yang lebih
tua lebih kompeten dalam mengambil keputusan dibanding remaja muda dan
anak-anak. Namun, pada kenyataanya, tidak menuntut kemungkinan jika remaja yang
lebih tua salah dalam mengambil keputusan tersebut. Misalnya, seorang remaja
terpaksa terjerumus pada obat-obatan terlarang atau penyalahgunaan miras demi
ajakan teman. Sehingga muncullah perilaku negatif.
B. Dampak penggunaan miras dikalangan
remaja
Alkohol adalah
zat kimia yang berbahaya, tidak hanya berbahaya bagi kesehatan saja melainkan juga
dapat mempengaruhi psikologis seseorang.
Bila dikonsumsi
berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan ganggguan mental organik
(GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku.
Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat.
Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa
sadar akan menambah takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk.
Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti misalnya
ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai
realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya. Perubahan
fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka merah,
atau mata juling. Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen misalnya
mudah tersinggung, bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi. Selain itu, dampak secara fisik yaitu
menyebabkan kerusakan jantung , tekanan darah tinggi ,kesulitan tidur, Stroke,kerusakan hati, meningkatnya resiko terkena kanker
payudara, kanker saluran pencernaan, gangguan pencernaan, impotensi dan
berkurangnya kesuburan
Sedangkan dampak mental
yaitu tidak adanya gairah semangat hidup kegelisahan atau fobia ,perilaku atau tabiat menjadi
terganggu ,percobaan bunuh diri, Susah konsentrasi,depresi. Gangguan-gangguan akibat penggunaan alkohol ini menjadi
sebuah faktor resiko terjadinya percobaan bunuh diri pada remaja.
C. Solusi dari Penyalahgunaan Miras.
a) SOLUSI KONSEPTUAL
·
Mengembangkankreatifitas anak
·
Komunikasi anak dan orang tua selalu
terjaga
·
Pola makan sehat dan semaksimal
mungkin menekan mengkonsumsi alcohol
·
Komunikasi di sekolah antara guru dan
murid tetap terjaga
b) SOLUSI PRAKTIKAL
1.Pola
makan sehat dan melakukan proses detoksifikasi, yakni proses menghilangkan
racun yang menumpuk di dalam tubuh. Agar efektif, proses tersebut harus
ditunjang oleh perubahan gaya hidup.
·
Melakukan Olahraga
Proses detoksifikasi bisa memicu depresi, yang bisa diredakan dengan melakukan yoga atau olahraga lainnya secara teratur. Karena banyak potasium yang dikeluarkan bersama keringat, imbangi dengan lebih banyak mengkonsumsi buah dan sayuran. Pisang, melon, tomat, jeruk sitrus dan sayuran hijau banyak mengandung potasium.
Proses detoksifikasi bisa memicu depresi, yang bisa diredakan dengan melakukan yoga atau olahraga lainnya secara teratur. Karena banyak potasium yang dikeluarkan bersama keringat, imbangi dengan lebih banyak mengkonsumsi buah dan sayuran. Pisang, melon, tomat, jeruk sitrus dan sayuran hijau banyak mengandung potasium.
·
Mengkonsumsi Sayuran dan Buah Segar
Jus buah bit (beetroots) diyakini berkhasian membersihkan hati, sementara jus wortel mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Untuk mendukung proses detoksifikasi, kombinasikan jus buah bit, wortel dan apel. Jus cranberry juga bisa ditambahkan, karena mampu memurnikan tubuh dari racun-racun pengotor.
Jus buah bit (beetroots) diyakini berkhasian membersihkan hati, sementara jus wortel mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Untuk mendukung proses detoksifikasi, kombinasikan jus buah bit, wortel dan apel. Jus cranberry juga bisa ditambahkan, karena mampu memurnikan tubuh dari racun-racun pengotor.
·
Minum Air Putih Lebih Banyak
Untuk membersihkan racun alkohol, seseorang harus menambah konsumsi carian sebanyak 2-3 liter/hari karena sel-sel dalam tubuh butuh cairan agar bisa berfungsi dengan baik. Saat melakukan detoksifikasi, cairan yang cukup akan sangat membantu sistem kekebalan tubuh. Cairan juga akan melancarkan pembuangan racun-racun termasuk sisa alkohol dari dalam tubuh.
Untuk membersihkan racun alkohol, seseorang harus menambah konsumsi carian sebanyak 2-3 liter/hari karena sel-sel dalam tubuh butuh cairan agar bisa berfungsi dengan baik. Saat melakukan detoksifikasi, cairan yang cukup akan sangat membantu sistem kekebalan tubuh. Cairan juga akan melancarkan pembuangan racun-racun termasuk sisa alkohol dari dalam tubuh.
·
Mengkonsumsi herba dan suplemen
Beberapa jenis herba atau tumbuhan dan suplemen yang mengandung vitamin B yang dapat membantu mengurangi ketegangan fisik maupun psikis yang muncul selama proses detoksifikasi alkohol. Konsultasikan dengan dokter atau konsultan herbal, suplemen apa yang cocok dengan kondisi individual masing-masing.
Beberapa jenis herba atau tumbuhan dan suplemen yang mengandung vitamin B yang dapat membantu mengurangi ketegangan fisik maupun psikis yang muncul selama proses detoksifikasi alkohol. Konsultasikan dengan dokter atau konsultan herbal, suplemen apa yang cocok dengan kondisi individual masing-masing.
Tindakan
Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral
dapat dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan
pelanggaran.
a. Di rumah, remaja harus mentaati peraturan dan tata
cara yang berlaku. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh
orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanan
tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama
harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga
mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.
b. Di sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam
pelaksanan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal
guru juga berhak bertindak. Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing
maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang kepala sekolah. Guru san
staf pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai pelanggaran dan
kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya tindakan
represif diberikan diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan
maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh
kepala sekolah dan team guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk
sementara atau seterusnya tergabtung dari macam pelanggaran tata tertib sekolah
yang digariskan.
BAB
IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
- Kasus penyalahgunaan
miras yang terjadi dikalangan remaja akhir-akhir ini semakin
memprihatinkan. Banyak sekali remaja dibawah umur yang menggunakan
minuman tersebut. Sebagian besar remaja menggunakan minuman berakohol
tersebut untuk menyelesaikan masalahnya. Mereka berfikir dengan
menggunakan minuman itu, akan sedikit meringankan fikiran. Teori-teori
para ahli yang sesuai adalah teori kognitif piaget, kognisi sosial, dan
psikososial.
- Dampak yang ditimbulkan akibat terlalu
sering menggunakan minuman beralkohol adalah selain gangguan fisik atau
kesehatan juga gangguan mental atau
psikologis, yang secara keseluruhan
sama-sama mempengaruhi perubahan perilaku dan sifat.
- Solusi yang tepat
dalam mengatasi masalah ini adalah tidak hanya melibatkan satu pihak saja
seperti keluarga saja tetapi juga harus melibatkan pihak-pihak lain yang
berpengaruh bagi remaja tersebut seperti masyarakat, guru dan lain-lain.
B. Saran
Sebagai generasi muda kita harus berusaha menjauhi alkohol dan sejenisnya
karena meskipun dalam jumlah
kecil mempunyai efek stimulasi ringan bahan psikoaktif yang terdapat dalam
alkohol selain itu dapat menyebabkan hal
buruk baik untuk fisik maupun mental .Pola hidup yang sehat juga bisa membantu
kita terhindar dari penggunaan alcohol.Selain itu,penyalahgunaan alcohol yang
semakin marak terutama dikalangan remaja,kita juga harus pandai dalam memilih
teman.
Keluarga sebagai faktor yang sangat mempengaruhi kepribadian individu,
hendaknya selalu memberi contoh perilaku yang
baik sejak usia dini. Orang tua sebagai teladan yang baik harus mengajarkan hal-hal positif
seperti mengajarkan anak untuk melakukan
kewajiban agama. selain itu, media informasi seperti televisi dan internet
hendaknya lebih banyak mensosialisasikan bahaya-bahaya penggunaan miras agar
anak tidak terjerumus ke dalam hal-hal seperti itu.
DAFTAR PUSTAKA
Santrock,John.W.(2002)Perkembangan Masa Hidup.Jakarta:Erlangga.
Kamus besar bahasa indonesia hal 43
Stevendarmawan.blogspot.com
Desmita,
psikologi perkembangan.Bandung:2009
www.YCAB.org.id
Harian
surya tanggal 30 mei 2011
Harian
Joglo Semar tanggal 4 april 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar